JALALUDIN RUMI 0 komentar
Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi.
Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun.”
Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya.”
Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”
“Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.
“Lalu, apa yang kau takuti?”
“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”
“Menyakiti Layla? Mana bisa? Yangn dibedah badanmu.”
“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan Layla.”
Pramuka Bantara 0 komentar
Wanita Cantik 0 komentar
Dear All, Menyambut hari Ibu 2009.. Selamat Membaca.. Semoga menginspirasi. . Warm Regards, Citra Zenobea Wanita Cantik Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?" "Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya. "Aku tidak mengerti", kata anak itu. Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti" Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?" "Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya. Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis. Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?" Tuhan berkata: |
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 0 komentar
Fakultas Adab dan Humaniora PDF Cetak E-mail
Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat 15412,
Telepon: (021) 7401925, (021) 7443329;
Fax: (021) 7402982
Email: info@uinjkt.ac.id Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya ;
Dekan: Dr. H. Abdul Choir, MA
Pembantu Dekan Bidang Akademik: Dra. Hj. Tati Hartimah, MA
Pembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum: Drs. Nawawi, MA
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan: Drs. Abdullah, MA
Fakultas Adab merupakan satu dari dua fakultas tertua di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Adab resmi berdiri bersamaan dengan berdirinya IAIN Al-Jamiah al-Islamiyah al-Hukumiyah pada tahun 1960.
puisi 0 komentar
Kafemuslimah.com
Rabbi
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia
tabahkan hatinya
teguhkan imannya
sucikan cintanya
lembutkan rindunya
Angin Ketetapan 0 komentar
Semua tak ada yang salah....mentari tak membeku..atau bulan bersembunyi.....tapi ku tak paham mengapa air di laut tak pernah kering......
Sebenarnya jika alam tak begitu nikmat ditemani,hanya nafsu menjadi alam pijakan pikiran...
Apakah 'Arab tak menyimpan kenangan bagi diriku..?
Ta'rif Cinta 0 komentar
CINTA
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah....
Itulah CINTA...
Ana althafun nisa:
CINTA
Sekalipun Cinta telah ku uraikan
dan ku jelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri..
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah,cinta ternyata lebih terang..
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya...
Kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta....
Dalam menguraikan cinta akal,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keledai terbaring dalam lumpur..
CINTA SENDIRILAH YANG MENERANGKAN CINTA DAN PERCINTAAN...
Angin.. 0 komentar
atau angin gunung...dan kau di puncaknya...
pun angin laut...membadai ketubuhmu..
Lebih tajam angin ini bagiku..!
menusuk hati kecilku...!
merobek selaput cintaku...!
mengetuk pintu sepiku...!
Ialah angin..angin rindu...syahdu...
Ia tak dapat kau hentikan...
selama jiwa berkasta...
Ku menghentikannya...ketika angin terasa dingin..
...atau menghampa..
Puisi Dan Waktu 0 komentar
hanya bisa basa basi..tak berarti..peminatnya pun menyendiri..hanya keluar bila mentari meninggi..dan suhu memanas di bumi.....itu pun karna hujan dicari-cari..
Sajak dan bukan sekedar sanjak...
Dimana orang kan berpijak..saatnya mulai ia membijak..sawah perasa musti di bajak..rumput
aneka musti di sepak...
Rumi...bapak kami..tak mengenal puisi....
ia hanya merasa di tengah samudera..
Lautan rindu berubah merdu seperti adukan mesiu...
Dan aku...merasakannya...mengenalnya..
Namun sayang......ku tak punya rindu...
ada hanya satu...itu harus dengan memburu...
seperti mencari dan memeluk bayanganku...
atau itu...yang ia sudah bertemu...
namun...jangan......dilarang menggebu..
karna ia tak sama dengan sejarah fakta..
Ini dan itu ku inginkan..
Ini dan itu pula ku harapan..
Separuh usiaku mencari sejati..
Seisiaku..sebayaku menari...menyanyi
aku ikut mencoba membueu..tapi kaku..ragu..dan tak perlu
Aku ingin sekali menjadi titisan persia....
menebar beritarasa,,mengubah dunia...
ku bagikan pada tulang-tulang dalam dada..
...di pelosok-pelosok tulang iga..daerah terpencil kepala...negara berkambang kerangka..sudut himpit pada mata..ku katakn pada mereka:BAHAGIA..
O....Namunsemua hanya asa yang nestapa...
Sekali lagi ku berasa..meski mungkin tuknestapa..
Adakah ruang tak membutuhkan uang...?
Atau waktu yang memihakkudan tersenyum pada ku..?
Menyambut seorang penyair meski ia amatir..?
Atau mungkin aku...diriku..nafsuku..akalku..bersatu dengan sekitarku...?
Hanya Tinggal Waktu....
Gugurnya Daun-Daun 0 komentar
Kata telah terkunci..Hati telah membeku..Mata telah sakit menatap...Raga pun tak merasakan sakit atau hidup....
- Kesedihan
- Kekeringan
KETIKA CINTA BERTASBIH 0 komentar
Seindah goresan sabda-Mu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih mengutus hati ini
Ku sandarkan hidup dan matiku pada-Mu
[*]
Bisikkan doaku dalam butiran tasbih
Ku panjatkan pintaku pada mu Maha Cinta
Sudah diubun-ubun cinta mengusik rasa
Tak bisa ku paksa walau hatiku menjerit
[**]
Ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu
Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud syukur pada-Mu atas segala cinta
Back to [*][**]
Cinta…
Back to [**]
Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang
Sujud syukur pada-Mu atas segala cinta
Senyum Berbunga Menyambut Cinta 0 komentar
HATI BERBUNGA 0 komentar
Bagai pelita di sambut mentari,ia rela tiada karna gulita telah pergi seiring lemahnya kekuatan bertahan.......Diri telah begitu tegar menyongsong keberadaan hati..sehingga tak terasa kaki pun mencaci rasa............Namun cacian itu berbunga tatkala sebuah garis menusuk membawa takdir hakiki....Inilah suatu keindahan tersimpan sang bunga yang dihiasi duri-duri tajam.....Kini hati menggapai bunga merekahkan senyum atas sakitnya duri....................